SMANegeri1Cariu__ 1 Oktober 2022, Sabtu pagi seluruh pegawai mengikuti kegiatan apel yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Cariu yaitu bapak Drs. Sapto Wibowo, M.M.
Kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan keterkaitan dengan Hari Kesaktian Pancasila, dimana amanat yang disampaikan oleh pembina apel bahwa seluruh pegawai harus senantiasa menjaga toleransi, integrasi dan sinergisme di tengah kemajemukan yang ada, kuat karena bersatu, bersatu karena kuat.
Dari kemajemukan yang ada pertanyaannya apa yang harus kita lakukan dan sikapi? Sikap yang baik apa yang harus dilakukan di lingkungan sekolah dan masyarakat? Dari pertanyaan tersebut dapat muncul kembali pertanyaan berikutnya antara lain, apa itu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika? Mari kita bahas dalam artikel ini.
Berbeda Tetap Satu
Dilansir dari laman Wikipedia, Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu.”
Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
SMA Negeri 1 Cariu beralamatkan di wilayah Bogor Timur Jawa Barat. Namun, pegawai berserta siswanya berasal dari berbagai wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meskipun begitu, sikap saling menghormati satu dengan yang lainnya sangatlah terjaga dengan baik sehingga membuat ikatan tali persaudaraan diantara pegawai dan siswa sangatlah kuat.
Makna
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahunnya agar masyarakat dapat memahami sejarah bangsa Indonesia. Dan begitu pula pentingnya peran pancasila sebagi Ideologi utama negara.
Nilai-nilai pancasila telah menjadi kepribadian bangsa Indonesia sejak dulu hingga kini. Maka alasan di balik kesaktian tersebut memiliki makna penting bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tidak boleh diubah oleh siapapun .
Sikap Mulia
Dari sejak lahir kita sudah dipersiapkan oleh orang tua untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia, berkarakter serta berpengetahuan luas. Seperti halnya saat dimana kita belum bisa membaca maka orang tua dan guru mengajarkan kita untuk membaca.
Ketika sudah remaja dan menginjak bangku sekolah menengah pertama. Maka, sikap mulia sudah pasti tertanam dalam jiwa nya. Bahasa yang santun serta tertata dengan baik nyatanya dapat meningkatkan rasa empati sesama rekan kerja dan sesama siswa di sekolah.
Semoga artikel ini memiliki manfaat yang baik kepada pembaca dan dapat diamalkan dalam aktivitas kesehariannya.
Beri Komentar