Motto :
Selasa, 23 Jul 2024
  • Menjadi sekolah terdepan dalam memfasilitasi siswa untuk menuju terwujudnya peserta didik berwawasan lingkungan yang dilandasi Iman dan Taqwa

Fillosofi Ki Hadjar Dewantara

Diterbitkan : - Kategori : Berita / General / Kepanduan / Kesiswaan / Pendidikan / Post Formats / Teknologi / Uncategorized

Haris Fauzi Ridwan, S.Pd

SMAN 1 Cariu

Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Bogor

Salam Guru Penggerak

Perkenalkan nama saya Haris Fauzi Ridwan, S.Pd asal instansi SMA Negeri 1 Cariu CGP Angkatan 7 Kabupaten Bogor. Saya akan memaparkan jurnal dwi mingguan modul 1.1.a mengenai Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak, Disini saya akan mencoba menyampaikan refleksi modul 1.1 tentang “Fillosofi Ki Hadjar Dewantara”. Dalam pembuatan jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu 4F. 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P.

Sebagai pembuka, program pendidikan guru penggerak merupakan sebuah program kegiatan yang sangat baik bagi seorang guru dalam pengembangan kompetensinya sehingga guru menjadi lebih paham dan “open Mind” terhadap tugas dan kewajiban dalam menuntun segala kekuatan kodrat yang dimiliki oleh peserta didik agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat, hal ini selaras dengan tujuan pendidikan yang disampaikan oleh Ki hajar Dewantara. Adapu refleksi saya sebagai berikut :

  1. Facts (Peristiwa)

Kegiatan yang saya lakukan selama mengiktui kegiatan CGP dua minggu ini, Pertama mengikuti lokakarya orientasi. Pada kegiatan  lokakarya orientasi saya mendapatkan gambaran secara umum tentang program CGP dan kegiatan apa saja yang akan saya lakukan selama mengikuti kegiatan CGP selama enam bulan kedepan. Kemudian setelah itu saya mengikuti pembelajaran secara online/daring di LMS yang telah disediakan oleh KEMDIKBUD. Materi pertama CGP saya mendapatkan materi terkait filosofi pendidikan menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara adapun kegiatan nyata nya sebgai berikut, Mulai dari diri sendiri saya merefleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara, Kemudian kegiatan eksplorasi konsep berdiskusi bersama fasilitator dan CGP lainnya mengenai filosofi KHD. Setelah itu, ruang kolaborasi melalui media GoogleMeet secara online saya bersama teman-teman CGP saling berdiskusi menyampaikan pandangan dan pemahaman mengenai filosfi KHD dan kegiatan implementasinya di sekolah. Terakhir mengiktui kegiatan elaborasi pemahaman bersama instruktur dan mengerjakan tugas demonstrasi kontekstual untuk merefleksikan konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara.

  1. Feelings (perasaan)

Perasaan yang saya dapatkan ketika mengikuti kegiatan CGP selama dua minggu ini. Pada awalnya saya merasa takut dan khawatir tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajara CGP dengan baik sesuai jadwal yang telah ditentukan mengingat ada tugas inti yang harus dijalani yaitu mengajar. Namun seiring berjalannya waktu saya bisa beradaptaasi dengan kondisi tersebut dan bisa membagi waktu menyusun skala prioritas dalam menlanjankan tugas utama dan kegiatan CGP ini. Tentunya perasaan yang saya rasakan sangat senang dan bangga sekali. Senang karena saya bisa bersiraturahmi dengan guru guru hebat, fasilitator dan instruktur yang luar biasa telah memberikan banyak pengalaman dan ilmu tentang filosofi Ki Hajar Dewantara.Hal ini berdampak terhadap pemikiran dan langkah saya dalam untuk mencoba menerapkan filosofi Ki Hajar Dewantara di dalam pembelajaran PJOK yang saya ampu. Seperti contoh ketika saya menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid sebagai bentuk implentasinya saya mencoba peserta didik lebih mengoptimalkan potensi, bakat dan minat peserta didik sehingga mereka dibawa berpikir lebih kreatif, bernalar kritis dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu sesuai konsep pemikiran KHD “menghamba / melayani peserta didik”  saya memberikan pembelajaran yang menyenangkan sebagai contoh menginternalisasikan permainan tradisional dalam pemanasan pada saat pembelajaran PJOK, hal ini membuat siswa merasa senang karena kebutuhan belajarnya terpenuhi dan semangat siswa untuk belajar semakin meningkat.

  1. Findings (Pembelajaran)

Kegiatan CGP banyak sekali memberikan saya pengalaman yang berharga, proses pembelajaran dilaksanakan melalui akses media LMS dan GoogleMeet yang berdasarkan pada alur MERDEKA (Mulai dari diri, Ekplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual dan Aksi nyata). Alur pembelajaran ini telah membantu saya untuk memahami tujuan dari setiap modul yang disampaikan pertama saya mendapatkan ilmu tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menyatakan bahwa tugas guru adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang dimiliki oleh anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya, pendidikan harus didasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman. Tidak hanya itu, KHD mengatakan bahwa pendidikan harus menghamba pada siswa, artinya pembelajaran harus berpusat pada siswa sehingga mereka harus mendapatkan pendidikan yang bahagia dan menyenangkan.

Selain mendapatkan ilmu tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara saya pun sangat senang dan bahagia bisa berkolaborasi dengan instruktur, fasilitator dan guru-guru hebat karena bisa berbagi pengalaman saat berdiskusi dalam ruang kolaborasi terkait dinamika penerapan fillosofi Ki hajar Dewantara disekolah masing-masing. Hal tersebut telah menambah wawasan saya dan dapat membantu saya ketika akan menerapkan fillosofi Ki hajar Dewantara dalam proses pembelajaran di sekolah. 

  1. Future (Penerapan)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran modul 1 tentang fiIlosofi pendidikan KHD selama 2 minggu ini saya akan menerapkan dalam proses pembelajaran. Sesuai semboyan trilogi pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantara “ing ngarso sing tulodo, ing madya mbangun karso, tut wuti handayani” yang artinya sorang guru harus mampu menjadi teladan bagi peserta didik, guru berada ditengah-tengah peserta didik harus mampu menjadi inspirasi dan motivasi , terakhir guru di belakang peserta didiknya diharapkan mampu mendorong peserta didik menuntun sesuai kodratnya sehingga seorang guru harus mampu mengembangkan potensi, bakat dan minat yang dimiliki oleh masing-masing individu peserta didik.

Langkah pertama saya akan merancang pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dalam arti pembelajaran yang mampu menunutun peserta didik memiliki keterampilan abad ke-21, yaitu berfikir kritis dan solutif, kratif, dan inovatif serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi. Selanjutnya memberikan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menghamba pada peserta didik, hal ini akan di implentasikan dengan cara memberikan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai kebutuhan peserta didik, contoh lain juga dengan cara memberikan pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik lebih bahagia dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Lebih lanjut pendidikan sesuai dengan konsep budi pekerti yang disampaikan Ki Hajar Dewantara maka saya akan menginisiasi ekosistem sekolah untuk mengembangkan peningkatan nilai-nilai pembentukan karakter bagi peserta didik.

Demikian jurnal refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi saya pribadi dan bagi para pembaca umunya.

Salam Guru Penggerak

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

Post Terkait

SMA Negeri 1 Cariu Juara

Jumat, 3 Nov 2023

MENJAGA MORALITAS SISWA

Jumat, 29 Sep 2023

Pencetak Bibit Unggul

Senin, 7 Agu 2023

Selamat Datang

Rabu, 26 Jul 2023

PJOK dalam Kehidupan Nyata

Rabu, 2 Nov 2022

Berjalan dengan Pasti

Rabu, 2 Nov 2022

Gelar Senja Anggota Pramuka

Jumat, 14 Okt 2022