Contextual Teaching and Learning

SMAN1Cariu__ Jumat 20 Januari 2023 sebagian besar siswa/i kelas XI melaksanakan kegiatan StudyTour ke Jogja, dalam kegiatan tersebut terdapat moment-moment yang wajib rasanya untuk dituliskan dalam Artikel ini. Moment apa saja itu?

Persiapan

Ditunjuk langsung oleh Kepala Sekolah Drs. Sapto Wibowo, M.M bahwa Bapak Haris Fauzi Ridwan, S.Pd diberi tanggung jawab sebagai ketua pelaksana kegiatan CTL 2023.

Dalam waktu kurang dari 2 bulan di bawah komando beliau serta arahan para penasehat, panitia berhasil merencanakan serta mempersiapkan setiap kebutuhan yang diperlukan. Baik yang akan dibawa ke Jogja ataupun setiap konsep kegiatan yang akan dilakukan ketika sudah sampai di sana.

Dengan adanya sikap baik dalam mengoorganisir setiap permasalahan yang ada sehingga setiap hal tersebut dapat diselesaikan dengan mudah.

Peralatan yang dibawa pun sangatlah banyak, mulai dari konsumsi, kebutuhan kesehatan, kebutuhan komunikasi, kebutuhan outbond, dll. Semua kebutuhan tersebut kami persiapkan dengan penuh ketelitian, sehingga tidak ada yang terlewatkan.

Kekompakan yang dilakukan oleh panitia merupakan cerminaan diri serta bentuk dedikasi dan loyalitas terhadap sekolah.

Gasssssssssin

Doa yang kami panjatkan demi sukses dan berhasilnya kegiatan tersebut. Dipimpin langsung oleh bapak kepala sekolah SMA, dengan khusyuk.

Bukan tanpa risiko perjalanan ini dilakukan, akan tetapi besar risiko ketika generasi muda tidak melaksanakan kegiatan ini. Ilmu yang pastinya diperolah akan menumbuhkan rasa empati, loyal, kepemimpinan, mandiri, serta penghormatan terhadap dirinya.

Setiap destinasi yang akan dikunjungi memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda dengan destinasi lainnya. Setiap tempat tersebut sangatlah bagus untuk meningkatkan pola pikir siswa.

Mabuk juga Asik

Kedapatan siswa/I memiliki kendala kondisi tubuh yang kurang stabil sehingga tidak kuat menahan rasa mual dalam tubuh yang akhirnya mengakibatkan mabuk perjalanan.

Berangkat dari Cariu menuju DIY membutuhkan waktu 14 Jam nonstop lewat jalur pantura, masuk toll karawang barat. Sekitar 542 KM yang pastinya tidak kurang dari jarak tersebut untuk 3 hari kedepan Siswa/I beserta Guru lalui.

Destinasinya Lho

Candi Prambanan, Tebing Breksi, Museum Jenderal Soedirman, Museum Biologi, Museum Sonobudoyo, Kraton Jogjakarta, Museum The History of Java, Pantai Parangitis, dan Malioboro.

Runtuian objek wisata tersebut satu persatu dikunjungi. Rasa penasaran yang begitu besar, sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan dibenak para panitia dan siswa/I.

Banyak juga siswa/I yang bertanya tentang sejarah kebudayaan negara ini. Jika kita ambil pelajaran tentang perkembangan zaman maka sangatlah tepat jika kita pergi ke Museum.

Mulai dari perbedaan yang begitu besar antara masa lampau dengan perkembangan zaman saat ini. Ilmu pengetahuan tentang hal tersebut sangatlah dibutuhkan oleh siswa/I untuk perkembangan keilmuan dan psikologinya tentang kesadaran mengenal peradaban sejarah indonesia.

Bercandanya seorang kesatria

Berbeda dengan kebanyakan orang, tentunya kita sebagai pembaca memiliki karakteristik berbeda untuk menentukan karakter seorang kesatria.

Namun tentunya semua karakter tersebut tidak lepas dari sosok yang karismatik, serta memiliki ciri-ciri sebagai berikut; tersenyum untuk menyelesaikan masalah, berbicara seperlunya untuk melerai persoalan, tegap pendirian, tidak goyah jika diterpa badai persoalan.

Senyumanmu

Mungkin jika berpikir untuk mengulang masa CTL 2023, tentunya akan sangat sulit dilupakan. Pastinya karena ada sosok yang diharapkan yaitu kamu, hehe.

Teringat museum Biologi di Jogja, ada seekor burung yang nampaknya damai hidup berkeluarga. Objek tersebut rasanya menggambarkan cita-cita setiap insan yang ada. Bahkan ketika semuanya berjalan dengan sendirinya tentunya harapan tersebut ada.

Setiap kebahagiaan pastinya harus diperjuangkan. Serta penderitaan nyatanya hanyalah ilusi bagi setiap insan yang ingin sukses.

Semoga kita menjadi orang yang sukses Dunia dan Akhirat. Kenangan akan menjadi pelajaran yang diceritakan, dan kebaikan akan menjadi renungan kejayaan. Generasi emas..

Penulis : Muhamad Padhil Sumarwan